Judul : Yang Berserakan Dalam Kunjungan Raja Salman Bagian 2
link : Yang Berserakan Dalam Kunjungan Raja Salman Bagian 2
Yang Berserakan Dalam Kunjungan Raja Salman Bagian 2
Selama di Bali saya menemani beberapa investor meeting dengan sejumlah pengusaha. Diantara pengusaha lokal ada yg muslim dan ada yg non muslim.
Hari pertama meeting, tiba-tiba waktu sholat zuhur tiba. "Maaf tuan-tuan, kita sholat dulu" Kata salah satu investor.
Saat meninggalkan ruangan, akh Manshur menghampiri sahabatnya tadi. "Ya akhi.. Kita kan musafir, kita tidak punya kewajiban sholat berjamaah, lagian kita boleh menjamak sholat".
"Betul ya akhi... Kita tidak punya kewajiban sholat berjamaah, namun disaat-saat seperti ini, mengambil azimah (hukum asal) lebih utama menurut saya ketimbang mengambil rukhsoh. Karena diantara mereka (para pengusaha) itu adalah orang awam dan bahkan non muslim. Saya kwatir bila mereka melihat kita yang suka menjamak dan mengakhirkan waktu sholat, dianggap bermudah-mudah dalam beragama atau meninggalkan sholat berjamaah tepat pada waktunya. Kamu harus faham, bahwa mereka sedang melihat praktik keislaman kita, maka tugas kita menampakkan potret islam terbaik". Jawabnya dengan ringkas.
Disuatu pagi, salah satu delegasi meminta saya untuk menemaninya jalan-jalan di tepi pantai. "Jalan-jalan ke pantai pakai jubah?". Tanya saya.
Disuatu pagi, salah satu delegasi meminta saya untuk menemaninya jalan-jalan di tepi pantai. "Jalan-jalan ke pantai pakai jubah?". Tanya saya.
"Iya, ada masaalah..?"
"Tapi kan kita mau ke pantai..?, saya kwatir jadi pusat perhatian banyak orang. Coba lihat akh Manshur, pakai jeans dan kaos". Jawab saya sambil tersenyum.
"Ya akhi... Bila mereka (turis barat) bangga dengan pakaian mereka yang seperti itu, maka mengapa aku harus menanggalkan jubahku..? Apakah setiap kali kita kwatir dianggap orang aneh, maka lantas kita menanggalkan atau menyembunyikan identitas keislaman kita...?."
Ikhwah fillah...
Pada kisah pertama, saya belajar tentang;
1. Sikap yang bijak dalam berfiqih. Dimana ketika orang lain menjadikan tindakan kita sebagai cerminan islam, maka selayaknya kita menampakkan potret islam tebaik mereka. Tentu niatnya karena Allah.
2. Walau sibuk berbisnis, kita perlu meluangkan waktu untuk belajar tentang Agama. Karena sebagai apapun, kita adalah duta islam.
2. Walau sibuk berbisnis, kita perlu meluangkan waktu untuk belajar tentang Agama. Karena sebagai apapun, kita adalah duta islam.
Tak sedikit dari para investor itu dahulunya duduk di majelis Syaikh Bin Baz -rahimahullah-
Pada kisah kedua, meski saya tak sejalan dengan pendapatnya, namun saya tetap menghargai sikapnya.
Sikap yang menurut saya sangat kita butuhkan ditengah krisis identitas. Saat sebagian orang malu menampakkan identitas keislamannya karena takut dicibir dan lain-lain.
Bersambung.... Insyaallah
Bersambung.... Insyaallah
[Cerkiis.blogspot.com, Sumber: Ustadz Aan Chandra Thalib Via IG, Penyusun: Arifia]
Demikianlah Artikel Yang Berserakan Dalam Kunjungan Raja Salman Bagian 2
Sekianlah artikel Yang Berserakan Dalam Kunjungan Raja Salman Bagian 2 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Yang Berserakan Dalam Kunjungan Raja Salman Bagian 2 dengan alamat link https://edankabar.blogspot.com/2017/03/yang-berserakan-dalam-kunjungan-raja_15.html
0 Response to "Yang Berserakan Dalam Kunjungan Raja Salman Bagian 2"
Posting Komentar